Dokumentasi Kegiatan KWT Mawar

Acara peresmian Kampung KRPL Madep Manteb KWT Mawar di Desa Banjararum, Singosari,Malang.

Dokumentasi Kegiatan KWT Mawar

Foto bersama anggota KWT se-Kecamatan Singosari,Malang.

Dokumentasi Kegiatan KWT Mawar

Penjelasan tentang pembuatan media tanam yang bebas hama oleh PPOPT Kab. Malang.

Dokumentasi Kegiatan KWT Mawar

Kegiatan pengamatan hama tanaman tomat dan terung oleh petugas PPOPT dan Mahasiswa STPP Malang.

Dokumentasi Kegiatan KWT Mawar

Salah satu acara pertemuan rutin bulanan anggota Kelompok Wanita Tani Mawar.

Dokumentasi Kegiatan KWT Mawar

Penjelasan tentang pembuatan media tanam yang bebas hama oleh PPOPT Kab. Malang.

Dokumentasi Kegiatan KWT Mawar

Tanaman tomat pada lahan percontohan milik salah satu anggota KWT Mawar.

Dokumentasi Kegiatan KWT Mawar

Kegiatan Pembuatan Bokashi Kotoran Sapi bersama Mahasiswa Praktek STPP Malang.

Dokumentasi Kegiatan KWT Mawar

Penjelasan Materi Pembuatan Bokashi Kotoran Sapi bersama Mahasiswa Praktek STPP Malang.

Sabtu, 25 Juli 2015

Pengertian dan Manfaat Mikro Organisme Lokal (MOL)

Mikro Organisme Lokal atau MOL adalah bahan pengurai untuk membuat pupuk organik berupa kompos atau bokashi. MOL ini sangat banyak sekali manfaatnya, karena sangat berperan penting dalam dunia Pertanian Organik.

Salah satu prinsip pertanian organik adalah mendaur ulang sisa-sisa pertanian yang ada untuk dijadikan sumber pupuk maupun sebagai pestisida nabati. Pupuk yang digunakan dalam pertanian organik berasal dari hijauan seperti : jerami, batang pisang dan dedaunan lainya di tambah kotoran ternak,yang dipermentasi menggunakan MOL.

Manfaat MOL :

MOL adalah cairan yang mengandung mikro organisme hasil produksi sendiri dari bahan bahan alami aisekeliling kit ( lokal), dimana bahan bahan tersebut tempat yang sebagai media uuntuk hidup dan berkembang nya mikroorganisme yang berguna dalam mempercepat penghancuran bahan bahan organik (decomposer) atau sebagai tambahan nutrisi bagi tanaman.

Larutan MOL mengandung unsur hara mikro dan makro dan juga mengandung bakteri yang berpotensi sebagai perombak bahan organik, perangsang pertumbuhan dan sebagai agen pengendali hama dan penyakit tanaman, sehingga MOL dapat digunakan sebagai pendecomposer, pupuk hayati dan sebagai pestisida organik terutama sebagai fungisida. Keunggulan pengunaan MOL yang paling utama adalah murah bahkan tanpa biaya.

Bahan - bahan yang digunakan untuk membuat MOL harus mengandung Karbohidrat, glukosa, dan Bakteri, ketiga komponen itu menjadi sangat penting untuk diperhatikan agar MOL yang dihasilkan berkualitas dan sesuai dengan harapan

MOL atau singkatan Mikro Organisme Lokal sering dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi organik. MOL memiliki banyak kegunaan, seperti:


  1. Dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair) 
  2. Dimanfaatkan sebagai dekomposer atau biang kompos untuk pembuatan kompos 
  3. Dimanfaatkan untuk pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman 
Demikian sekilas tentang pengertian dan manfaat dari Mikro Organisme Lokal (MOL), semoga bermanfaat.
(By Aldy Forester)

Sumber : Info Penyuluh

Senin, 05 Januari 2015

Cara Membuat Pelet Pakan Ternak Ayam



Sahabat KWT Mawar......
Mumpung ada kesempatan saya coba menulis 1 artikel tentang Cara Membuat Pelet Untuk Pakan Ayam Pedaging.
Tulisan ini sebenarnya untuk menjawab salah satu permintaan sahabat saya yang 3 hari yang lalu mengirimkan email ke saya dan meminta informasi terkait bahan-bahan pakan alternatif ayam dan cara membuatnya menjadi Pelet.
Sebenarnya saya juga bukan ahli di bidang Peternakan, tapi untuk menjawab permintaan itu sekalian sebagai bahan pembelajaran bagi saya, maka tulisan ini mungkin perlu untuk saya muat disini.
Apa itu Pelet??? Jangan disalah artikan ya..!! :) Pelet adalah pakan yang dibuat menjadi butiran-butiran kecil yang tahan lama. Selain untuk konsumsi ternak, pelet pakan tersebut dapat dijual sehingga menjadi penghasilan tambahan bagi Anda. Nah, kalau pakan yang dicampur dengan bahan pakan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan ternak disebut ransum.
Saat ini banyak wirausahawan yang mulai melirik bisnis budidaya  ayam pedaging, karena budidaya ternak ini dapat menjanjikan keuntungan yang cukup besar. Ayam ini merupakan salah satu makanan yang menjadi favorit masyarakat, tentu prospeknya sangat bagus. Namun, hal tersebut tentu saja membutuhkan usaha yang maksimal.
Salah satu usahanya adalah dengan memberikan pakan yang mengandung banyak nutrisi. Namun, jika Anda terus menerus membeli pakan yang sudah jadi, tentu hal tersebut akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu, pengetahuan tentang cara membuat pelet pakan ternak sangat penting. Dengan membuat pakan ternak sendiri, secara tidak langsung biaya produksi dapat ditekan sehingga keuntungan akan lebih besar. 

Berbicara masalah pakan, berkaitan dengan kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan adanya keseimbangan zat atau nutrisi yang ada dalam pakan tersebut.
Bahan dalam pembuatan pakan ini harus bahan yang dapat dicerna oleh ternak dan tidak akan mengganggu system pencernaannya. Zat yang harus ada dalam pakan meliputi air, karbohidrat, mineral, protein, lemak, serta vitamin.

Membuat pelet pakan ternak ini sebenarnya tidaklah sulit. Anda hanya perlu menyediakan bahan-bahan pakan serta alat untuk membuat pelet pakan ternak tersebut. Ada 4 tahapan dalam pembuatan pelet yaitu tahap penghalusan, penguapan atau pengukusan, penggilingan, dan pengeringan.
1.        Tahap penghalusan
Pada tahap ini, semua bahan akan dihaluskan. Setelah bahan halus, lalu masuk ke tahap selanjutnya yaitu pengukusan. Dalam tahap ini bahan yang sudah dihaluskan tadi dikukus atau diuapi. Hal ini dimaksudkan agar makanan steril dan bebas dari bakteri yang akan berbahaya bagi ternak. Selain itu, proses ini dapat membuat bahan pakan menjadi mudah dicerna, lebih melekat, dan menambah aroma.
2.        Tahap penguapan/pengukusan
Dalam proses pengukusan, suhu yang dapat digunakan yaitu 800C hingga 900C. Jika terlalu melebihi suhu terebut, nutrisi yang ada dalam pakan dikhawatirkan akan hilang.
3.        Tahap Penggilingan
Setelah bahan pelet dikukus, lalu pelet dimasukkan ke dalam mesin giling agar ukurannya kecil-kecil, lalu dipotong-potong.
4.        Tahap Pengeringan
Jika sudah selesai digiling, pelet dikeringkan agar tahan lama. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin atau oven bida juga dengan dijemur.
Dalam memotong pelet, sesuaikan ukurannya dengan jenis hewan ternak Anda. Jangan sampai pelet yang akan diberikan terlalu besar untuk hewan ternak Anda.

Langkah-langkah Membuat Pelet Pakan Ayam Pedaging
Berikut cara membuat pelet pakan ayam pedaging. Resep ini untuk sekitar 10 kg pakan.
Bahan-bahan:
a.         Untuk starter atau masa awal : 6 Kg Jagung; 0,2 kg bekatul; 0,2 kg tepung gaplek; 1,4 kg tepung ikan; 0,3 kg tepung darah; 0,7 kg kedelai; 0,5 kg bungkil papaya; 0,2 kg tepung daun papaya; 0,1 kg bungkil biji kapuk; 0,4 kg tepung buku unggas; 0,05 kg premix
b.        Untuk finisher atau masa akhir : 5 kg jagung; 0,7 kg bekatul; 1 kg sorgum; 0,5 kg tepung gaplek; 0,3 kg tepung ikan; 0,3 kg tepung darah; 0,9 kg kedelai; 0,5 kg bungkil kelapa; 0,05 kg bungkil biji kapuk; 0,25 kg tepung daun papaya; 0,25 kg tepung bulu ayam; 0,1 kg minyak kelapa; 0,05 kg premix
Alat-alat yang dibutuhkan : Wadah, Pengaduk, Pengukus, Kompor, Mesin penggilingan daging

Cara membuat (baik untuk membuat pelet starter maupun finisher cara membuatnya sama saja) yaitu:
1.        Campur semua bahan menjadi satu, lalu haluskan menjadi tepung. Kemudian aduk hingga rata.
2.        Jika sudah rata, kukus bahan tersebut dengan dengan suhu sekitar 800C hingga 900C.
3.        Jika sudha matang, keluarkan.
4.        Saat masih panas atau hangat, masukkan adonan ke dalam mesin giling daging hingga bentuknya seperti mie. Lalu potong kecil-kecil dan jemur di bawah terik matahari hingga kering.
5.        Pelet siap disajikan.
Agar pakan ini tidak mudah tengik atau rusak, Anda dapat menambahkannya bahan pengawet seperti Butiylated Hydroxy Anisol (BHA), Butylated Hydroxy Toluen (BHT), Etoksikusin, Gropyl Gallate, Tokoferol, atau Oktyl Gallate. Bahan pengawet ini umumnya dikemas dengan merek dagang Toksomiks, Antrasin, Antoks, dan lain-lain. Dalam penggunaannya, bahan pengawet ini tidak melebihi aturan yaitu 0,1% dari jumlah pakan.

Cara Memberikan Pakan Ayam
Cara memberikan pakan pada ayam haruslah tenang dan tidak tergesa-gesa dan sesuai jadwal, jangan sampai telat dan lihat perut ayam apakah sudah cukup melambung atau belum. Jika peternak sakit pakailah masker agar penyakit tidak tertular kepada ayam. Waktu pemberian pakan adalah pagi dan siang, atau diberikan 3x sehari.
Itulah sedikit informasi tentang cara membuat pelet pakan ternak khususnya untuk ayam pedaging. Semoga dapat bermanfat bagi Anda yang sedang menggeluti bisnis ayam pedaging. Selamat mencoba.

Link : Anneahira

Selasa, 06 Mei 2014

Cara Pembuatan Bokashi Kotoran Sapi

Pada tulisan sebelumnya tentang "Pembuatan Bokashi Kotoran Sapi" sudah dijelaskan bahwa KWT Mawar bersama-sama dengan Penyuluh Pertanian dan Mahasiswa PKL dari STPP Malang telah melakukan kegiatan pembuatan bokashi dari kotoran sapi. Yang menjadi berbeda dari pembuatan bokashi pada umumnya adalah penggunaan Aktivator. Sehingga pembuatan bokashi yang sudah kami buat hanya membutuhkan waktu 3 (tiga) hari untuk menghasilkan Bokashi yang siap digunakan.



Berikut ini langkah-langkah pembuatan bokashi yang sudah kami kerjakan : 

Langkah Pertama :
Siapkan alat dan bahan sebagai berikut :
A.    Alat
Alat yang diperlukan : Gembor, pacul/sekop, ember, karung goni/jerami
B.    Bahan
Bahan yang diperlukan untuk membuat 1 ton bokashi
-  Pupuk kandang, 900 kg
-  Sekam padi, 90 kg
-  Dedak, 10 kg
-  Aktivator (Super Degra), 1 liter
-  Air secukupnya, kurang lebih 10 liter

Langkah Kedua :
Taburkan pupuk kandang diatas terpal atau lantai, kemudian campur dengan sekam. Aduk sampai pupuk kandang dan sekam tercampur secara merata menggunakan cangkul/sekop. Adonan sudah siap.

Langkah Ketiga :
Larutkan 1 liter aktivator “Super Degra” kedalam 10 liter air. Gunakan ember untuk mencampur. Jika sudah tercampur, masukkan larutan tersebut kedalam gembor

Langkah Keempat :
Siramkan larutan Super Degra keatas adonan/campuran. Pada saat menyiram larutan, adonan harus dibolak balik menggunakan sekop/cangkul agar larutan Super Degra dapat tercampur dengan adonan secara merata.
Untuk mengetahui adonan dan larutan sudah cukup tercampur, ambil adonan menggunakan tangan lalu dikepal, Jika dikepal, adonan tidak mengeluarkan air dan jika kepalan dilepaskan, adonan tidak mudah hancur. Jika belum, bisa ditambahkan air secukupnya.

Langkah Kelima :
Buat lapisan adonan yang sudah disiram larutan Super Degra tersebut diatas lantai atau terpal dengan ketebalan maksimal 60 cm. Tiap lapisan maksimal 20 cm. Pada bagian atas setiap lapisan ditaburkan dengan dedak lalu disiram dengan larutan Super Degra. Begitu seterusnya sampai pada lapisan terakhir. Jangan lupa pada lapisan terakhir (bagian paling atas lapisan) tetap ditaburkan dedak dan disiram dengan larutan Super Degra

Langkah Keenam :
Jika lapisan sudah selesai dibuat, tutup seluruh lapisan menggunakan karung goni atau jerami. Lalu diamkan selama 3-4 hari (biasanya 3 hari Bokashi sudah siap digunakan).

Jangan lupa untuk memeriksa keesokan harinya (1 hari sesudahnya) dengan cara memasukkan tangan kedalam lapisan adonan. Jika terasa panas, berarti proses fermentasi berjalan dengan baik. Namun, jika masih tetap dingin berarti prosesnya tidak berjalan dan kemungkinan besar tidak akan menjadi Bokashi.
Pada hari ketiga, silahkan buka penutup adonan dan biarkan seluruh adonan sampai menjadi dingin (diangin-anginkan). Bila perlu saat membuka penutup, adonan dibolak-balik. Jika seluruh adonan sudah  menjadi dingin, berarti Bokashi sudah siap digunakan sebagai media tanam. Sebaiknya Bokashi digunakan untuk campuran media, setelah 2 hari mengalami pendinginan.

Jumlah bahan yang disajikan diatas adalah untuk membuat Bokashi sebanyak 1 ton. Jika ingin membuat Bokashi dibawah 1 ton atau lebih dari 1 ton, silahkan sesuai jumlah bahannya dengan perbandingan yang sesuai.
Demikian, semoga bermanfaat. (By. Muliadin)

Pembuatan Bokashi Kotoran Sapi

Salah satu kegiatan Kelompok Wanita Tani (KWT) "Mawar" dibawah pimpinan Ibu Rr. Yanny Kusumawati, STp adalah pemanfaatan pekarangan secara optimal dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman sayuran dan tanaman hortikultura lainnya. Hal itu bisa terwujud berkat kerjasama pengurus dan anggota KWT yang sudah terjalin dengan baik. Tak terkecuali peran Penyuluh Pertanian yang sangat menyatu dengan kehidupan anggota masyarakat Desa Banjararum, khususnya ibu-ibu anggota KWT Mawar.
Keberadaan Penyuluh Pertanian dari UPT-BP Kecamatan Singosari yang selama ini mendampingi kegiatan di KWT Mawar, banyak dirasakan manfaatnya. 
Penguasaan berbagai teknologi di bidang Pertanian menjadi harapan dari KWT Mawar. Salah satunya adalah penguasaan cara pembuatan Bokashi kotoran sapi. 
Pembuatan Bokashi ini sudah direncanakan sebelumnya, mengingat kebutuhan akan media tanam sangat dibutuhkan saat ini, yang salah satunya adalah Pupuk Kandang yang sudah menjadi Bokashi. 
Sesuai dengan waktu yang sudah disepakati bersama anggota Kelompok Wanita Tani "Mawar", Penyuluh Pendamping dan Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan dari STPP Malang, hari ini tanggal 06 Mei 2014 dilaksanakan kegiatan pembuatan bokashi dengan bahan dasar kotoran sapi. Selain kotoran sapi, bahan lainnya adalah sekam padi, dedak, aktivator (Super Degra) dan air. Kegiatan berlangsung di rumah salah seorang anggota KWT Mawar di Desa Banjararum, Singosari. Kegiatan ini merupakan bagian dari materi Penyuluhan yang dipersiapkan dalam rangka PKL Mahasiswa STPP Malang di Desa Banjararum, khususnya di KWT Mawar.
Pembuatan bokashi bukan hal baru bagi KWT Mawar, namun pembuatan bokashi hari ini berbeda dengan yang pernah dibuat oleh KWT Mawar. Pada umumnya pembuatan bokashi sampai siap digunakan membutuhkan waktu sampai dengan 12 hari. Namun, karena aktivator yang digunakan jenisnya berbeda sehingga bokashi sudah siap digunakan maksimal 3-4 hari setelah pembuatan.
Kegiatan mulai dilaksanakan jam 09.30 yang diawali dengan penjelasan singkat dari Penyuluh Pendamping dan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang sudah disiapkan oleh Mahasiswa. Materi disampaikan melalui media presentase "Power Point" tentang gambaran singkat Bokashi dan langkah-langkah dalam pembuatan Bokashi kotoran sapi. 
Kegiatan selanjutnya adalah melaksanakan pembuatan bokashi secara langsung (praktek) dengan bahan dan alat yang sudah disediakan. Bahan utama yang diperlukan yaitu kotoran sapi kering masih terbatas jumlahnya mengingat kondisi cuaca yang saat ini masih sering hujan. Jadi untuk praktek hari ini hanya menggunakan kotoran sapi yang sudah kering sebanyak 100 kg. Bahan pelengkap selanjutnya adalah sekam sebanyak 10 kg, air 10 liter dan aktivator 100cc. Dipandu oleh Penyuluh Pertanian dan Mahasiswa STPP Malang, kegiatan pembuatan Bokashi berjalan dengan baik. Anggota KWT sangat berantusias dan turut berperan aktif dalam pembuatan bokashi ini. Untuk cara pembuatan Bokashi Kotoran Sapi yang sudah dibuat dapat dilihat DISINI.
Semoga apa yang sudah dikerjakan hari ini dapat bermanfaat khususnya bagi KWT Mawar juga bagi Mahasiswa PKL dari STPP Malang. (By. MF)